FIRSTWISNU MEDIA
firstwisnu media
Wednesday, July 6, 2016

Makna Idul Fitri


Iedul fitri bukanlah puncak dari rangkaian kegiatan bulan ramadhan. Iedul fitri malah menjadi titik start baru bagi muslim untuk menjalani kehidupannya di hari-hari berikutnya dengan lebih baik. Iedul fitri seperti hari pelepasan siswa-siswa dari sekolah untuk menjalani kehidupan nyata. Setelah digembleng selama kurang lebih 30 hari, diharapkan wisudawan dapat menerapkan ilmu sabarnya, ilmu jujurnya, ilmu taatnya, ilmu semangatnya dan ilmu optimistisnya.

Dalam bulan ramadhan, muslim diajarkan untuk sabar,  sabar menahan nafsu. Betapa indahnya apabila kesabaran yang diterapkan selama belajar di bulan ramadhan diterapkan terus-menerus. Nafsu yang paling baik adalah nafsu untuk selalu berbuat kebaikan, bukan nafsu marah-marah, nafsu bersenang-senang dan nafsu berserakah-serakah. Nafsu dapat mengendalikan manusia, tapi manusia dapat mengendalikan nafsu. Apabila nafsu adalah makhluk, maka kedudukan nafsu berada di bawah kedudukan manusia. Manusia adalah makhluk mulia, maka sudah seharusnya manusia dapat mengendalikan nafsunya. Sungguh ajaran yang sangat indah, namun sukar untuk dijalani.

Jujur merupakan ajaran sorgawi yang diajarkan pula oleh Allah, Tuhan Sekalian Alam kepada manusia. Kejujuran untuk mengakui kekurangan, kejujuran untuk mengakui kelemahan, kejujuran untuk mengakui kesalahan dan kejujuran-kejujuran lain diperlukan untuk menjaga keselamatan manusia,  tapi entahlah mengapa kejujuran ada yang menganggap sebagai petaka. Agar barang dagangan laku dengan harga tinggi, seorang pedagang nekad mengelabui pembeli, Agar mendapatkan nilai yang bagus, seorang peserta ujian nekad berbuat curang. Agar mendapat untung yang besar, perusahaan-perusahaan tidak segan untuk merancang promo-promo yang merugikan pihak konsumen. Padahal kecurangan yang terjadi akan mengurangi keberkahan dan mendatangkan petaka bagi diri dan orang lain. Pembeli dan konsumen yang dicurangi tentu akan terzalimi, aparat-aparat negara yang mestinya melindungi malah menyakiti rakyat.

Ramadhan juga mengajarkan manusia untuk bersemangat dalam berbuat dan optimistis akan mendapatkan upah yang sangat luar biasa dari Allah. Terlihat bahwa muslim yang menjalankan ibadah sholat berjamaah di masjid bertambah ketika ramadhan tiba, masjid-masjid penuh oleh jamaah yang mengharapkan balasan pahala yang melimpah dari Allah. Mereka akan berbuat maksimal agar mendapat pahala maksimal juga.

Saudaraku, itulah alasan kenapa Iedul Fitri menjadi awal kehidupan baru manusia. Iedul Fitri mengingatkan kembali manusia pada fitrahnya, fitrah manusia adalah kebaikan. Mari jadikan setiap Iedul Fitri sebagai level-level pencapaian kearifan yang semakin membaik. Akhirnya, Selamat Iedul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin.

No comments: