MEMILIKI MOTOR VEGA R DB
Aku mempunyai sepeda motor buatan tahun 2005. Sepeda motorku ini buatan Yamaha, jenis motornya bebek, ya bebek biasa gak pake sambel, loh emang makanan? Kapasitas mesin yang dimiliki sepeda motor ini 102 cc. Urusan pencampuran udara dan bahan bakar masih mengandalkan karburator. Kalau engga salah, sepeda motor ini generasi kedua setelah bebek Crypton deh. Bebek ini diberi nama Vega. Vega temannya Ryu bukan ya? halah Street Fighter. Vega sudah bermesin 4 tak, jadi suaranya sudah bass, gak bisa dikebut cepet-cepet, tapi impresi hentakannya nyoss banget kayak banteng liat baju merah. Buat temen-temen yang punya Vega kayak aku, dirawat baik-baik ya, agar tetap tampil nyentrik di jaman now, hehehehe.
Bangga juga loh punya motor produksi tahun 2005 di tahun 2021 ini, seolah-olah menjadi kolektor benda antik (padahal aslinya ga bisa beli motor yang lebih gress dan kekinian), tapi gak papa tetap bersyukur, kerena kalau kita bersyukur, nikmat yang akan kita dapat akan bertambah, sedangkan kalau kita tidak bersyukur maka azab sudah pasti akan kita terima, hiiii serem deh! Secara kan tahun 2021 ini era injektor, bukan era karburator lagi. Vega keluaran terbaru sudah menggunakan injektor. Motor Vega yang saya miliki ini di dunia marketing Yamaha dulunya disebut Vega R DB. Vega type racing look karena sudah menggunakan disc brake di roda depan. Jadi kalau mau saingan sama Ninja RR ya tinggal pasang disc brake di roda belakang sama ganti sistem suspensi monosok dan up grade mesin ke 250 cc. Loh kok? Serius? Motor Vega R tahun 2005 ini bentuknya simpel banget, tapi ciamik. gak malu-maluin kalau disandingin sama Vega lansiran terbaru. Irit gak ini motor?
Untuk kelas masyarakat dengan tingkat ekonomi seperti saya, motor Vega R DB ini irit banget. Ya irit bensin ya irit biaya perawatan. Selama saya memiliki motor ini belum pernah rusak daleman mesin, ya iya lah saya makainya pelan-pelan, gak kaya Marques atau VR|46. Motor ini walau pun motor kasta low end, tetap saya perlakukan seperti motor high end, bahan bakarnya minim-minimnya saya kasih pertamax, sekali lagi pertamax. Wuelah keren! Bukan keren, karena saya malas mengantri di pompa pertalite, kaya ular naga panjangnya, inilah dia yang terbelakang! Buset! Urusan oli-oli an saya cemen banget, tiap 2000 km harus ganti, ga berani lebih-lebihin dikit. Untungnya motor Vega R DB ngga pakai sistem pendingin cair, jadi ga keluar rupiah untuk membeli coolant.
Nah teman-teman, inilah kebahagiaan memiliki motor lawas yang masih terawat dengan baik. Motornya masih enak dipakai dan jadi antik, antik karena dicemoohin orang-orang, hehehe, engga kok bercanda, paling mereka komen, kapan ganti motornya atuh? Masak orang ama motornya sama-sama jadul! Jleb kan? Padahal kalau mau ganti motor yang baru kan tinggal ngutang ke penyedia jasa keuangan, ga salah kan? Negara aja ngutang masak kita rakyat jelata di negara ga ngutang? Sombong dong kita! Kita ga boleh sombong katanya! Haha. Enak sih ngutang motor, tinggal ketemuan ma marketing ntar sore motor dah sampai di rumah, cuman gak enak pas bayarnya, bayar 500 ribu, bunganya 400 ribu pokoknya 100 ribu! Mama......! Karena pelit membayar bunga yang harum itulah saya memutuskan untuk tidak menghutang motor baru dan kece, saya pelihara cinta saya dengan Vega, ya Vega R DB, bukan Vega yang suka nongol di televisi. Nah itu dia teman-teman sedikit komedi dari saya, semoga lucu dan terima kasih.
No comments:
Post a Comment