FIRSTWISNU MEDIA
firstwisnu media
Tuesday, October 4, 2016

Sel Volta Si Pengubah Reaksi Kimia Menjadi Energi Listrik, Kece Deh!



SEL VOLTA

Secara sederhana, sel volta bisa dikatakan sebagai rangkaian redoks spontan yang menghasilkan beda potensial listrik dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber gaya gerak listrik searah (direct current, widih gahul nih pakek bahasa inggris, wkwkwkwk). Komponen sel volta yang sering dijumpai adalah:

  1. Elektroda
  2. Zat elektrolit
  3. Jembatan Garam

Elektroda

Elektroda dalam sel volta memiliki peran sebagai kutub listrik. Elektroda hanya ada 2 macam, yaitu elektroda positif dan elektroda negatif. Elektroda positif disebut sebagai katoda, dan elektroda negatif disebut sebagai anoda.

  1. Anoda akan mengalami oksidasi
  2. Anoda yang teroksidasi akan larut sebagai partikel kation, sehingga anoda lama-kelamaan menipis.
  3. Katoda menjadi tempat reduksi kation yang berasal dari zat elektrolit
  4. Di permukaan katoda terjadi reduksi kation, hasil reduksi biasanya berupa endapan. Endapan ini dapat menempel pada permukaan katoda dan menyebabkan katoda menjadi tebal.


Zat Elektrolit

Zat elektrolit dalam sel volta berperan untuk menghasilkan kation dan anion yang akan direduksi atau pun dioksidasi. Karena adanya proses reduksi dan oksidasi (redoks) inilah akan muncul beda potensial listrik dan dapat dimanfaatkan untuk mengoperasikan perangkat elektronika. Keren sekali.

Jembatan Garam

Jembatan garam memiliki peranan untuk memperpanjang umur pakai sel volta. Jembatan garam akan mengalirkan kationnya ke tempat katoda. Di tempat katoda, lama-kelamaan jumlah partikel kation akan berkurang, karena direduksi, agar tidak cepat habis, maka jembatan garam memberikan supply kation di tempat katoda ini. Demikian pula di anoda, jumlah kation di anoda akan terus bertambah, karena di anoda terus terjadi peristiwa oksidasi, agar tidak over kation, maka jembatan garam mengirimkan anionnya ke anoda, agar jumlah kation hasil oksidasi tidak over.

Dalam sel volta, aliran elektron berawal dari anoda menuju ke katoda. Beda potensial listrik yang dihasilkan pada sel volta dihitung dari selisih potensial reduksi standard besar milik katoda dan potensial reduksi standard kecil milik anoda. Berbagai potensial reduksi standard kation dan molekul disusun rapi dalam suatu deret yang disebut dengan deret volta.

Deret Volta

Deret volta merupakan susunan potensial reduksi kation atau molekul. Penyusunannya dimulai dari kation atau molekul yang sukar mengalami reduksi hingga yang paling mudah mengalami reduksi. Sukar mengalami reduksi berarti mudah mengalami oksidasi. Mudah mengalami reduksi berarti sukar mengalami oksidasi. Yang sukar mengalami reduksi pasti potensial reduksi standardnya kecil, dan yang mudah mengalami reduksi, pasti potensial reduksi standardnya besar. Dengan kata lain, deret volta berupa susunan reaksi reduksi dengan harga potensial reduksi (E0red) kecil hingga besar.

Patut juga dipahami bahwa logam yang E0red nya lebih kecil dapat mereduksi ion logam lain yang E0red nya lebih besar. Misal saja, logam Fe dengan E0red = -0,8 volt, dapat mereduksi ion logam tembaga yang memiliki E0red = +0,2 volt. Dan logam tembaga tidak akan bisa mereduksikan ion logam besi dalam larutannya.

Untuk memudahkan bro dan sis dalam menyelesaikan soal-soal level gampang, bro dan sis dapat membuat tabel kiri dan kanan seperti ini. Ikutan yah, dijamin nagih pingin belajar terus.

KIRI KANAN
Elektroda dengan E0red kecil Elektroda dengan E0red besar
Bertindak sebagai anoda Bertindak sebagai katoda
Mengalami oksidasi Mengalami reduksi
Disetujui sebagai kutub negatif Disetujui sebagai kutub positif

Hal penting yang kudu diperhatikan oleh bro dan sis adalah:

  1. Elektron akan mengalir dari kutub negatif ke kutub positif.
  2. Besarnya potensial listrik yang dihasilkan suatu sel volta adalah E0red (besar-kecil)
  3. Notasi sel volta dituliskan dengan anoda|ion||ion|katoda

No comments: