Pernah lewat tempat pembuangan sampah engga? Atau pernah berada di belakang truk sampah yang lagi lewat? Hahaha.... hem baunya, uhuk-uhuk ga kuat. Kenapa ya tempat pembuangan sampah itu baunya engga enak? Oh ternyata di tempat pembuangan sampah itu terjadi pembusukan sampah-sampah organik, nah ketika sampah organik itu mengalami pembusukkan, terjadilah reaksi-reaksi penguraian sampah organik. Pada penguraian sampah organik itulah dihasilkan gas-gas yang mungkin beraroma tidak sedap, seperti misalnya gas dihidrogen sulfida yang aromanya maaf mirip hitut, wkwkwkwk.
Nah sobat-sobat, sebetulnya sampah organik bisa kita olah sendiri loh, tidak perlu diturutsertakan dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS) atau tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Sampah organik ini kita tempatkan di tempat sampah khusus di pekarangan kita. Tapi ini tidak bisa dilakukan oleh rumah tangga dengan keadaan rumah yang tidak punya lahan terbuk. Tapi jangan bersedih, walaupun tak punya pekarangan, kita masih bisa menggunakan teknik pengolahan sampah organik mandiri dengan menggunakan drum kok.
Nah untuk sobat vhisncrow yang ada pekarangan, kita buat galian berukuran sekitar 50 cm x 50 cm x 100 cm. Untuk apa bikin galian itu hayo? Yak betul, untuk mempersiapkan tempat pengolahan sampah organik dari rumah tangga kita. Setelah punya galian itu, kita pasang tempat sampahnya seperti pada gambar 1 vhisncrow berikut.
Kalau tidak punya pekarangan, maka kita menggunakan drum bekas yang dimodifikasi dengan pipa PVC dan keran. Pipa PVC diberi pori-pori, dan keran digunakan untuk mengeluarkan cairan hasil pembusukan sampah. Cairan hasil pembusukan sampah organik ini bagus untuk pupuk organik. Dan inilah desain pengolah sampah organik dengan drum yang tidak ditimbun di tanah, gambar 2 vhisncrow.
No comments:
Post a Comment