FIRSTWISNU MEDIA
firstwisnu media
Sunday, July 31, 2016

Penurunan Tekanan Uap Jenuh Larutan


Kalau ada zat terlarut yang bersifat nonvolatile (sukar menguap) dalam suatu larutan, larutan akan mengalami penurunan tekanan uap jenuh larutan. Tekanan uap jenuh larutan (yang mengandung zat terlarut nonvolatile) selalu lebih kecil dari tekanan uap jenuh pelarutnya. Selisih tekanan uap jenuh pelarut dengan larutan disebut dengan penurunan tekanan uap jenuh larutan.


Dengan semakin banyaknya zat terlarut dalam larutan, penurunan tekanan uap jenuh larutan pun akan semakin besar. Apa artinya kalau penurunan tekanan uap jenuh larutan semakin besar, ya artinya tekanan uap jenuh larutan akan menjadi kecil. Jadi bisa dikatakan kalau penurunan tekanan uap jenuh larutan sebanding dengan banyaknya zat terlarut dalam larutan, dan tekanan uap jenuh larutan berbanding terbalik dengan jumlah zat terlarut dalam larutan.


Yang perlu dipahami adalah, larutan elektrolit akan memiliki jumlah partikel terlarut lebih banyak daripada larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit akan menghasilkan partikel-partikel ion dalam larutannya, sementara larutan nonelektrolit hanya terlarut sebagai molekulnya. Perbedaan ini menyebabkan sedikit koreksi rumus penurunan tekanan uap larutan elektrolit. Faktor koreksi ini disampaikan oleh Vant Hoff. Untuk menghormati jasa Vant Hoff, faktor koreksi ini disebut dengan faktor Vant Hoff, dan dilambangkan dengan huruf i kecil.

Nah sahabat semua, hanya sedikit mengingatkan, notasi nt melambangkan mol zat terlarut, np melambangkan mol zat pelarut. Selamat belajar ya teman-teman, sukses!

No comments: