FIRSTWISNU MEDIA
firstwisnu media
Monday, August 1, 2016

Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku Larutan


Apabila kita perhatikan gambar diagram fasa air ini


kita akan mengetahui bahwa pada tekanan udara luar 1 atmosfer, air akan memiliki titik didih pada suhu I (1000C). Air dikatakan mendidih apabila tekanan uap jenuhnya sudah sama dengan tekanan udara di luar. Seperti telah dibahas pada judul penurunan tekanan uap jenuh larutan, adanya zat terlarut dalam larutan akan menurunkan tekanan uap jenuh larutan. Apabila pada suhu 1000C air sudah mendidih (tekanan uapnya sudah jenuh dan sama dengan tekanan udara luar, 1 atm) maka larutan belum mendidih. Semakin rendah tekanan udara di luar, semakin cepat air dan larutan akan mendidih. Larutan baru akan mendidih pada suhu J (suhu yang > 1000C). Selisih antara suhu J dan I dikenal sebagai kenaikan titik didih larutan.

Ketika suhu lingkungan diturunkan, partikel air akan saling mendekat dan pada akhirnya membeku pada suhu H (00C, yang kita kenal dengan titik beku air). Ketika di dalam air terdapat zat terlarut, maka proses pembekuan akan terjadi lebih lama (memerlukan suhu pembekuan yang lebih rendah). Larutan baru akan membeku pada suhu G (suhu yang lebih rendah dari 00C).  Semakin banyak zat terlarut dalam larutan, titik beku larutan akan semakin rendah. Selisish antara suhu H dan G inilah yang akan kita kenal dengan penurunan titik beku larutan.

Jumlah zat terlarut dalam perhitungan kenaikan titik didih larutan dan penurunan titik beku larutan dinyatakan dalam satuan molalitas. Seperti apakah molalitas itu? Teman-teman bisa mempelajari di satuan konsentrasi. Inilah rumus kenaikan titik didih larutan dan penurunan titik beku yang sobat-sobat musti pahami. 


biasanya rumus yang sering digunakan adalah


Apabila ingin mencari penurunan titik beku larutan tinggal mengganti Kb menjadi Kf. Penurunan titik beku sangat bermanfaat pada pencairan salju pada musim dingin di negara empat musim. Kenaikan titik didih bermanfaat pada radiator kendaraan. 

No comments: