FIRSTWISNU MEDIA
firstwisnu media
Sunday, October 23, 2016

Syarat Menjadi Pemimpin


Kalau kamu pingin jadi pemimpin di sebuah wilayah, jangan pernah menyakiti hati pimpinanmu (pimpinan adalah orang-orang kamu pimpin). Ketika kamu sudah menjadi pemimpin, dan ternyata kamu menyakiti hati pimpinanmu, maka kamu sudah gagal, detik itu juga kamu harus mundur, dan menyerahkan tongkat kepemimpinanmu pada pemimpin berikutnya. Menjadi pemimpin bukanlah jalanmu untuk memuaskan birahi-birahi bejatmu, birahi-birahi bejat sahabatmu, simbokmu, bapakmu, anak-anakmu, cucu-cucumu, sanak familimu, isrimu, selirmu, gundikmu dan mu mu mu yang lain. Kalau niat kamu cuman muasin birahi-birahi, mending kamu jadi apa ya, aku gak tau. Pokoknya kalau kamu pingin jadi pemimpin kamu harus sering mandi besar setiap membayangkan kenikmatan-kenikmatan yang bisa kamu salah gunakan ketika kamu bercokol. Pemimpin itu harus berani lebih miskin dari pimpinannya. Ngerti kamu? Kalau gak ngerti mungkin aku yang ga bisa komunikasi sama kamu dan aku harus kursus presentasi lagi.

Kamu harus mengikuti berita tentang pemimpin di seantero negerimu ini, pelajari apakah sepak terjang mereka patut ditiru, patut dicontoh, mengandung unsur kemanusiaan atau malah merendahkan manusia, ingat kamu juga manusia, kamu bukan anjing atau babi atau binatang lain. Kamu pasti ga rela kalau tempat tinggal kamu digusur, dihancurkan begitu saja, biarpun tempat tinggal kamu bau pesing dan bau eek tikus. Iya kan? Ingat kamu manusia, dan pimpinan kamu itu juga manusia, maka kamu harus bisa bargaining position sebagai pemimpin sekaligus pimpinan.

Ingat pepatah kuno, lidah lebih tajam dari pedang. Artinya kamu harus pandai-pandai menata omongan, mikir dulu baru ngomong, jangan asal ngomong. Pemimpin yang ngomong tanpa mikir itu tidak baik dan tidak dicintai rakyatnya. Apa pun program yang kamu canangkan, kamu harus bisa meyakinkan pimpinanmu dengan cara yang baik, lembut, damai dan tanpa pertumpahan air mata apalagi darah. Kalau syarat-syarat ini tidak bisa kamu penuhi, jangan pernah bercita-cita menjadi pemimpin, jadilah pawang gajah atau pawang harimau. Kamu bisa teriak-teriak, kamu bisa mukul-mukul, mecut-mecut hewan itu, dan kamu bisa ngomong bahasa binatang sama mereka.

Kalau kamu jadi pemimpin kamu ga boleh takut menemui orang-orang yang demo ke kamu, kamu harus keluar menemui mereka dan menerima mereka dengan baik, tanyakan apa kesalahan kamu sehingga kamu didemo? Kalau kamu ciut nyali, takut dibunuh, takut diancam, takut disiksa, maka kamu harus mengurungkan niatmu menjadi pemimpin. Pemimpin harus siap dibunuh kapan saja oleh pembencinya, tapi bukan berarti kamu boleh menebar kebencian, justru sebaliknya kamu harus menebar kesukaan kepada dirimu. Karena kamu harus siap dibunuh kapan saja, maka kamu harus lebih dekat lagi dengan Ilah. Ketika kamu dengan Ilah, maka kamu akan terlindungi dari godaan setan berwujud harta, tahta dan kelamin ketika kamu sedang bekerja melayani pimpinanmu. Kalau kamu percaya, banyak pemimpin yang sudah-sudah hancur lebur kinerjanya karena terpikat harta, terpikat tahta dan terpikat kelamin. Kamu mau seperti pemimpin yang hancur karena tiga hal itu? Kalau jawabannya iya, kamu tidak layak menjadi pemimpin

Masih mau menjadi pemimpin? Semoga ada 1000 orang seperti kamu di wilayah kamu. Kalau ada 1000 orang seperti kamu di wilayahmu, aku yakin, wilayahmu adalah sorgaloka yang terpapar di atas mayapada. Hahahahahahahahahahahahaha. Ngomong-ngomong kalau kamu beneran pingin jadi pemimpin, kamu harus punya mentor.

No comments: