Menjadi manusia itu susah, sepengetahuanku setiap manusia dilahirkan di dunia, maka dua setan pun dilahirkan di saat yang bersamaan. Selain itu, manusia yang lahir tadi dikaruniai oleh empat nafsu. Tiga dari empat nafsu yang diberikan berupa nafsu yang boleh dibilang jahat, dan satu dari empat nafsu itu yang bisa dibilang baik. Sekarang, siapa yang tidak bergidik ngeri atau mungkin agak ngeri kalau mendengar setan disebutkan. Bayangan-bayangan yang muncul saat mendengar setan adalah jahat, licik, ngeri dan diksi-diksi lain yang bisa dibilang bermakna jelek. Iya kan? Ya anggap saja kita ini manusia normal saja, bukan manusia super yang sudah out of the box yang bisa melihat yang orang lain tak bisa lihat. Bayangin aja pas kita lahir, dua setan lahir membarengi kita. Iihh takut!
Lalu sekarang kita bahas nafsu-nafsu yang diberikan kepada manusia. Manusia suka marah, manusia suka menguasai, manusia suka bersenang-senang, dan manusia suka melakukan kebaikan. Marah itu seperti api yang menyambar bensin lalu berkobar-kobar. Marah akan membuat manusia mengumbar emosi yang tidak jelas, dan apalagi ya kira-kira? Pokoknya sesuatu hal yang mengerikan. Terus yang kedua adalah hasrat untuk memiliki sesuatu, ingin punya ini, ingin punya itu, udah punya satu ingin punya dua dan seterusnya, hehehehe. Nah, itu namanya aluamah. Kalau yang nafsu ingin senang-senang namanya ruhiyah, yaitu nafsu yang selalu berkaitan dengan kesenangan duniawi saja , yang membawa kita suka menghambur-hamburkan uang dan waktu untuk bermewah-mewahan. Hahaha, “saya mirip ulama belum nih ngomongnya”. Semoga belum. Nah sekarang kita bahas yang namanya nafsu mutmainah. Nafsu mutmainah ini mengajak manusia untuk selalu menjadi orang baik, misal kalau ada mba-mba yang terjatuh karena highheel-nya keserimpet sewaktu jalan, kita akan ‘rindhik asu digitik’ segera menolong mba tadi, atau ketika kita melihat anak kecil di jalan meminta-minta untuk dikasihani (dengan raut muka yang memelas) kita akan memberi tanpa imbalan, keren kan?
Lha, terus susahnya kita sebagai manusia di mana? We la dalah, kalian belum ngeh juga to! Selama ini kalian belum ngeh atau sudah ngeh, tapi berpura-pura engga ngeh aja? Kan, kita kayak dikeroyok kan? Dikeroyok untuk melakukan keburukan padahal dalam kitab suci apa pun yang lahir ke dunia ini, “Manusia dituntut untuk berbuat baik dekat dengan Allahnya”. Tapi ya itu tadi, kita malah dikaruniai dengan berbagai hal yang menggiring kita ke arah nakal, membangkang, ingkar, sesat, dan entah apalagi, saya sampai bingung nyari istilahnya. Siapa yang bisa menang melawan dua setan dan tiga nafsu jahat hayo?
Terbayang kan? Kita hanya berdua dengan mutmainah dan berjibaku habis-habisan dengan dua setan dan tiga nafsu lain untuk menang menapaki jalan kebaikan. Wahaha jadi kayak kisah pendekar golongan putih melawan pendekar golongan hitam. Halah malah ngaco nulisnya. Hmmm pokoknya payah banget dan susah banget untuk menjadi manusia yang baik. Tapi bukan berarti kita terus nglokro dan tidak berusaha untuk jadi baik. Iya kan?
Gimana kalau kita sekarang bahas mengenai setan yang serem itu? Hehehehe, kalau kebetulan sekarang malam, mending jangan dulu diteruskan bacanya, takutnya kalau diteruskan malah ga bisa bobok. Hehehehe. Setan itu dulu konon diciptakan dari unsur api. Setan tinggalnya di kerajaan surga bersama-sama dengan malaikat yang diciptakan dari cahaya. Kalau gak salah info, setan adalah golongan pimpinan malaikat. Sebelum Allah menciptakan manusia, setan dan malaikat hidup damai tanpa gangguan. Lalu tibalah masa ketika Allah menciptakan Adam. Ssst Adam diciptakan dari tanah, yang menurut setan itu lebih rendah dari unsur api yang digunakan untuk mencipta setan. Setan tampaknya tidak suka dengan Adam (manusia), apalagi setelah Allah memuji-muji manusia sebagai makhluk yang paling mulia. Kenapa ya setan kayak gitu? Hehehe. Padahal Adam tidak memiliki kejahatan kepada setan. Hari demi hari, manusia di surga diajari berbagai hal oleh Allah. Adam diberi tau nama-nama berbagai benda-benda yang sebelumnya belum diajarkan kepada malaikat atau setan.Wah, setan tambah benci kepada Adam melihat hal-hal seperti itu. Puncak kebencian setan terjadi manakala Allah memerintahkan malaikat dan iblis untuk bersujud kepada Adam. Iblis tidak menuruti perintah Allah untuk bersujud kepada Adam. Allah kemudian memberikan hukuman kepada Iblis, Iblis diusir dari surga, Iblis tidak lagi dapat menempati daerah-daerah di surga barang setitik pun. Namun Iblis seperti tak terpengaruh dengan hukuman yang diterima dari Allah. Iblis masih saja mencuri-curi informasi mengenai keadaan Adam di surga.
Iblis mendapat celah untuk mencelakakan Adam. Oleh Allah, Adam diberi kebebasan untuk menikmati semua keindahan yang ada di surga, Adam diperbolehkan makan minum apa saja yang dia ingini di surga, tapi Adam dilarang untuk berdekat-dekat dengan Buah Khuldi. Itulah larangan Allah pada Adam di surga, dan Adam pun sangat taat terhadap aturan itu. Sudah sangat sering Iblis membujuk Adam untuk mendekati Buah Khuldi dan memakannya, namun usaha Iblis selalu gagal. Adam bersikukuh untuk menurut pada larangan Allah, hal ini sangat menjengkelkan Iblis tentunya. Suatu ketika di surga, Adam tampak muram durja tak seperti sebelumnya, Adam menggelayut sendu dalam nikmatnya di sorgaloka. Hingga semua makhluk yang ada di sorga pun merasa iba kepadanya. Apa yang membuat Adam begitu sedih dalam indahnya sorga yang dia tempati saat itu? Adam pun mengaku bahwa dia merasa sendiri dan asing di sorga, dia memperhatikan bahwa setiap jenis makhluk yang dia jumpai di sorga selalu memiliki pasangan, mereka saling berbahagia dan membahagiakan, namun Adam tidak punya pasangan, Adam merasa sendiri dan terasing karena tidak memiliki pasangan. Ya pasangan tempat dia berbagi cerita, berbagi kebahagiaan, pasangan bermain dan pasangannya untuk melakukan hal apa pun yang mereka ingin lakukan bersama. Tentu saja kegelisahan Adam diketahui oleh Allah. Dan Allah menunggu apa yang akan diperbuat Adam. Adam memohon agar diberi teman dari jenis manusia seperti dia.
Permohonan Adam dikabulkan oleh Allah, Allah kemudian menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam, oh romantis sekali Allah ya. Adam dan Hawa bahagia sekali di sorga. Setan tambah mangkel, gemedeg, benci dan ngigit-ngigit kepada pasangan manusia bahagia itu. Setan ulet sekali, setan selalu belajar metode dan teknologi terkini serta mempersiapkan eksperimen untuk membuat Adam dan Hawa terlempar dari sorga loka. Singkat kata, setan menemukan kelemahan Adam, aduh serem nih pemirsa. Setan menemukan ide brilian, setan sekarang mendekati, menggodai dan mengompori Hawa. Hawa dijadikan senjata oleh setan secara magis nan indah sekaligus mematikan untuk Adam. Rayuan gombal amoh setan kepada Hawa sedikit demi sedikit mulai menampakkan hasil, semakin hari Hawa semakin joss aja menggerus kekukuhan hati Adam untuk tidak menyentuh buah khuldi. Suatu hari Hawa membakar perasaan Adam dan membuat Adam menjadi galau. Hawa memainkan perasaan Adam, Hawa menyentuh hubungan mereka yang mesra dan indah. Hawa menyatakan bahwa Adam tidak sepenuhnya bahagia bersamanya, Hawa menyindir Adam, bahwa Adam tidak percaya kepada Hawa yang setia dan sanggup menderita asalkan bersama Adam. Adam pun tersungkur, bergetar seluruh otot dan persendiannya, entah bagaimana kedua insan penuh kasih dan cinta itu pun mendekati buah khuldi, dan….. oh….. Mereka berdua kini tiada lagi di sorga, Allah mengirimkan mereka berdua ke bumi, ke mayapada, Adam dan Hawa dipisahkan sejauh barat dan timur. Setiap hari setiap saat dalam sadar dan bawah sadar, mereka memohon ampunan sambil saling mencari dan memanggil. Allah betapa sangat sayang kepada dua manusia yang bandel ini, akhirnya mereka berdua bertemu kembali. Dan lahirlah kita beserta anak turun kita nanti. Sampai jumpa lagi di sorga. Allah Maha Pengampun, Kemarahan Allah tiada sebanding dengan Kasih Sayang Allah.
No comments:
Post a Comment