Malam selalu datang setelah hangat mentari meninggalkanku,
mengajakku merasakan dinginnya pilu,
Malam selalu bisa memaksaku menerima kegelapan,
mengajakku merindu cahaya,
Hai malam,
mungkin engkaulah ilham,
mungkin engkaulah pemantik asa,
sehingga Thomas Alfa Edison menemukan bolamp.
Malam,
mengapa selalu kau ajak bintang-bintang menemanimu?
Malam,
mengapa kau ijinkan bulan menerangimu?
Malam, mungkin engkau tahu...
yang memanfaatkan kegelapanmu untuk menutup,
Malam, mungkin engkau tahu...
yang bertameng pada kegelapanmu,
karena mereka malu,
karena mereka takut.
Malam, kau memberangkatkan nelayan
menuju laut tenangnya
tuk menebar jala dan pukatnya
berharap mendapat ikan tuk sambung nyawanya lagi.
Malam kau telah dinisbahkan
menjadi titi kala sepi ya titi kala rehat
kau terpilih tuk mengantarlintasi desiran mimpi
para jiwa-jiwa yang melayang
pergi sejenak meninggalkan wadagnya
tuk kembali lagi esok hari
atau
kembali di lain dimensi
No comments:
Post a Comment