FIRSTWISNU MEDIA
firstwisnu media
Monday, July 25, 2016

Islam dan Jenggot


Jenggot dan atau jambang adalah rambut yang tumbuh di daerah dagu, pada umumnya jenggot dan jambang tumbuh pada wajah seorang pria. Jenggot dan atau jambang merupakan dampak dari bekerjanya hormon testosteron pada laki-laki. Jenggot dan atau jambang ini merupakan tanda-tanda kematangan sekunder seksual seorang laki-laki.Tumbuhnya jenggot dan atau jambang pada laki-laki sangat dipengaruhi oleh ras, faktor keturunan, asupan nutrien, dan terapi hormon steroid.

Jenggot dan jambang bagi pria ternyata mengandung faedah atau manfaat, jadi jangan dicukur dengan pisau silet ya, tapi dirapikan (dipotong dengan gunting bila sudah dirasa mengganggu). Menurut doktor Toni Phillip yang melakukan riset mengenai mencukur jenggot dengan silet, ternyata mencukur jenggot dapat mengakibatkan ruam-ruam pada kulit wajah tempat tumbuhnya jenggot dan atau jambang, daerah ruam ini sangat rentan terhadap bakteri Stafilokokus aureus yang dapat merusak kulit wajah. Sementara itu menurut penelitian Dr. Gill Hart, jenggot dapat membantu untuk menyaring udara dari debu dan serbuk sari tumbuhan, hal ini sangat bermanfaat bagi seseorang yang memiliki alergi terhadap debu. Bahkan menurut Dr. Friedmann, jenggot dapat mengurangi intensitas paparan sinar matahari yang menerpa wajah, dan mengurangi risiko pengerutan kulit wajah. Wah kalau begitu memelihara jenggot dapat membuat seseorang menjadi awet muda dong ya? Pantas saja kalau orang-orang keren sekaliber James Clerk Maxwell, Abraham Lincoln, Charles Darwin, Che Guevara, David Beckham, dan tokoh-tokoh dunia lain memelihara jenggot.

Bagi orang Islam, memelihara jenggot dan jambang (kalau jambangnya tumbuh) juga sangat sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad. Dalam sejarah Islam di jaman Rasul, jenggot merupakan identitas. Konon, ada cerita, jamaah yang baru pulang ibadah haji transit di Singapura, kemudian muslim ini memasuki sebuah restoran untuk makan, tanpa disangka-sangka dia malah dipersilahkan untuk makan di restoran lain oleh pelayan restoran, "Silakan bapak makan di restoran yang lain, jangan di sini!" Tentu saja bapak muslim ini terkejut, lah mau makan di restoran, lapar, sudah mempersiapkan untuk membayar kok malah diusir, kemudian bapak ini bertanya kepada pelayan, "Loh kenapa, ada apa, kok saya tidak diperbolehkan makan disini, padahal saya lapar!" Kemudian pelayan restoran menjelaskan, "Dari penampilan bapak yang berjenggot, saya menduga bapak adalah muslim." Bapak ini masih merasa belum ngeh dengan info dari pelayan dan berkata lagi, "Loh kenapa kalau saya muslim, kenapa saya tidak boleh makan disini, bukankah ini restoran?" Dengan ramah pelayan pun menjawab, "restoran ini menghidangkan masakan dari daging babi pak" Widih, berdasar cerita ini, ternyata benar, jenggot memang dekat sekali dengan identitas muslim. Yang bikin sedih dari jenggot adalah sering dicap jelek, dianggap teroris (tukang bom gereja, tukang bom cafe dan lain-lain). Padahal orang Islam sejati diajarkan oleh Nabi Muhammad dan Allah untuk menjaga keselamatan jiwa. Maha Benar Allah Maha Besar Allah.

No comments: