Allah telah meridhoi Islam untuk menjadi agama di muka bumi ini. Allah sudah pasti mampu melindungi Islam dari pembenci Islam dengan caraNya sendiri. Manusia tidak akan bisa melindungi Islam dari pembencinya apalagi hanya dengan mengandalkan otot. Sekarang bukan era otot lagi, sekarang era ideologi dan era canggih, era otot sedang tidak dibutuhkan sekarang. Para pembenci Islam sedang bekerja menghancurkan Islam dengan ideologi dan doktrin-doktrin canggih yang bermain di ranah hiburan, makanan, minuman, napza dan entah cara halus apa lagi. Mereka ingin umat Islam meninggalkan keIslaman mereka dengan tidak terasa. Nah menurut saya yang cubluk (cubluk itu bodoh), apabila kita hanya marah-marah kepada (anggaplah) seseorang yang mengina Islam, itu bukanlah cara yang benar, cara yang benar untuk mengatasi orang yang menghina Islam justru lebih susah dari sekedar marah, kita mustinya bekerja lebih keras dan giat lagi membuktikan bahwa Islam sangat solid, sangat indah, sangat menyelamatkan. Caranya gimana? Woooo caranya banyak banget, mulai dari merawat lingkungan sungai, mengolah sampah dengan baik, menanamkan pendidikan budi pekerti yang baik, mengembangkan teknologi yang bermanfaat untuk kemaslahatan umum dan lain-lain banyak sekali. Percayalah bahwa demo-demo apa pun yang hanya berlandas amarah tidak akan menyelesaikan permasalahan. Hehehehe.
Saudaraku sebangsa dan setanah air, apalagi kita ini dilahirkan oleh Allah di tengah-tengah keluarga Islam di Indonesia, kita harus semakin keren, semakin wow, semakin canggih ketika menghadapi cobaan pelecehan terhadap Islam. Indonesia ini bangsa maritim, bangsa yang merasa satu kesatuan tapi dipisahkan oleh luasnya arung samudra, Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa, ratusan jenis bahasa, dan puluhan aliran agama dan kepercayaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’Ala. Ketika pemeluk Islam marah-marah lalu melampiaskan kemarahan dengan ‘amukan’ ke jalanan, maka sebetulnya itu hanya akan menambah senang para pembenci Islam. Mereka para pembenci itu bisa saja berkata,”Yes, umat Islam benar-benar mudah dibodohi, baru dikilik-kilik dengan ayat anu surat anu mereka langsung kebakaran jenggot turun ke jalan, bawa pentungan, bawa sajam dan teriak-teriak, bikin macet jalanan, kalau begini caranya, mudah sekali saya menguasai Indonesia, yes, yes, yes, yiiihaaa!” Coba renungkan saja, apa iya antum-antum mau negara Indonesia yang susah payah diperjuangkan agar kembali ke dekapan Ibu Pertiwi diacak-acak secara receh oleh segelintir orang bersyahwat besar dan super duper licik? Saya yakin, pasti jawaban antum “Tidak Rela!” Nah maka dari itu, saya yang cubluk dan tidak tau apa-apa tentang Indonesia ini perkenankanlah mengajak antum-antum untuk melompat lebih tinggi, memasuki level berikutnya dalam menjalankan agama. Agama bukan tentang kekerasan, agama bukan alat perang, agama bukan membalas cacian, hinaan, makian dengan peperangan, agama adalah ferrari, agama adalah ducati, agama adalah mercedes-benz yang seharusnya membawa kita berjumpa dengan Allah, menciumi kaki Allah Rab Alamin.
Allah tidak tertidur, Allah Maha Waskita, Allah tau siapa pelaku makar-makar di dunia yang telah diciptakan oleh-Nya sendiri, kita hanya manusia hina, terbuat dari air hina yang terpancar dari tulang kemaluan ayahanda kita, kita tumbuh dalam rahim ibunda, mulai dari gumpal, darah, tulang yang terbalut daging, berbentuk sempurna, kemudian lahir dari tulang belakang ibunda, terlahir telanjang, tidak bisa apa-apa, lemah, hingga kini pun masih lemah, apa hak kita untuk menghukum orang yang menghina Islam? Padahal Islam diridhoi oleh Allah, Dzat Maha Digdaya Maha Agung yang menciptakan kita dan telah menjamin semua kebutuhan kita di dunia.
Kemudian mohon maaf kalau pesan saya yang ini nylekit sekali, kita tidak perlu merasa paling Islam lah, apalagi kalau keIslaman kita ini keIslaman yang hanya warisan dari ayah dan ibu yang KTP nya Islam, dah mentok di situ, kita ga pernah belajar Islam, belajarnya cuman di sekolah, itu aja cuman takut ga lulus, belajarnya pas jumatan, itu aja sambil ngantuk. Tiba-tiba ketika ada isu penodaan agama kita seolah-olah paling benar, paling alim teriak sana sini, hehehehe lucu sekali. Sekali lagi hidup dalam Islam bukanlah hidup untuk menghakimi. Mari sama-sama belajar Islam sampai mati.
Dan jangan lupa, ada pembenci Islam yang bermodalkan ketidak tahuan tentang Islam. Pembenci type ini masih bisa diselamatkan oleh umat Islam sendiri dengan citra yang baik dalam ber Islam. Kita harus mencari referensi kebaikan universal dalam Islam. Apabila kita hidup di Indonesia yang bhineka tunggal ika, tidak sopan, tidak elok bila kita menonjol-nonjolkan eksklusivitas. Kita manusia diciptakan bukan tuk bersombong-sombong, tetapi untuk beribadah, mentaati Allah dan menjaga anugrah Allah yaitu keindahan dunia ini. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment