Kita pasti pernah melihat santan, susu, pomade, kerupuk, spons, pasta gigi dan tanah kan? Semua yang tadi saya sebutkan adalah koloid. Apa itu koloid? Koloid ini sebenarnya adalah campuran suatu zat yang terdiri dari fase pendispersi (penyimpan) dan fase terdispersi (tersimpan). Koloid berbeda dengan campuran homogen (larutan). Koloid secara kasat mata tampak homogen (serba sama), namun bila diamati dengan mikroskop sebenarnya koloid ini heterogen (masih bisa dilihat perbedaan fasenya).
Ada 8 koloid yang bisa kita jumpai, mereka adalah:
- aerosol koloid gas yang mengandung zat cair, contohnya embun.
- aerosol padat koloid gas yang mengandung padatan, contohnya asap.
- busa koloid cair yang menyimpan gas, contohnya obat semprot.
- emulsi koloid cair yang menyimpan cairan, contohnya santan.
- sol koloid cair yang menyimpan padatan, contohnya tinta spidol.
- busa padat koloid padat yang menyimpan gas, contohnya arang.
- gel koloid padat yang menyimpan cairan, contohnya pomade.
- sol padat koloid padat yang mengandung padatan, contohnya perunggu.
Koloid memiliki sifat yang khas. Sifat khas dari koloid ini sering kita jumpai pada kehidupan sehari-hari kok, ini dia sifat khas koloid:
- Efek Tyndall Koloid dapat memantulkan cahaya ke segala arah. Kelihatan ada debu-debu ketika kita melihat berkas sinar matahari yang menerpa sela-sela pepohonan, aih romantis.
- Gerak Brown Partikel koloid bergerak acak terus menerus.
- Adsorbsi Partikel koloid dapat menyerap partikel lain, contoh ketika mencret, seseorang makan obata yang mengandung arang.
- Koagulasi Partikel koloid dapat digumpalkan. Hal ini dibuktikan dengan pengolahan air keruh dengan menggunakan tawas.
- Dialisis Partikel koloid dapat dibersihkan dari pengotor. Contoh nyatanya adalah proses cuci darah.
- Elektroforesis Koloid dapat dipengaruhi oleh medan listrik di sekitarnya. Hal ini membuat koloid dapat dipisahkan. Contohnya adalah pengolahan polutan asap pabrik dengan alat Cotrell.
Sekarang, mari kita tinjau jenis koloid berdasar kemampuannya berinteraksi dengan zat cair. Ada dua jenis koloid yang bisa kita pelajari berdasar kemampuan berinteraksinya dengan zat cair, yaitu:
KOLOID LIOFIL | KOLOID LIOFOB |
---|---|
Berinteraksi dengan medium pendispersi cair, bila medium pendium pendispersinya air, disebut hidrofil | Tidak berinteraksi dengan medium pendispersi cair, bila medium pendium pendispersinya air, disebut hidrofob |
Memberikan efek tyndall yang lemah | Memberikan efek tyndall yang kuat |
Koloid liofil bersifat reversibel | Koloid liofob bersifat ireversibel |
Sukar dibuat menjadi gel | Mudah dibuat menjadi gel |
Bagaimanakah cara membuat koloid? Ternyata cara membuat koloid ada dua cara, yaitu cara kondensasi dan cara dispersi. Kita simak aja yuk langsung apa saja perbedaan dua cara pembuatan koloid ini!
Kondensasi | Dispersi |
---|---|
Membuat koloid dari larutan | Membuat koloid dari zat yang lebih besar |
Menggunakan prinsip redoks, contohnya pembuatan sol belerang. | Menggunakan gilingan, seperti pada pembuatan sol tinta. |
Memakai teknik hidrolisis, seperti pada pembuatan sol besi. | Menggunakan busur Bredig, seperti pada pembuatan sol emas |
Menggunakan cara dekomposisi rangkap. | Peptisasi |
Teknik penggantian pelarut. | Homogenisasi |
No comments:
Post a Comment